Kebebasan Bertingkat Dan Hukum Berlapis Didalam Penjara

'BAGIAN KE DUA'

Aku naik satu level setelah mampu menjalani tingkat kebebasan terendah di kamar 16, terkerangkeng selama 14 hari tanpa mendapati sinar mentari langsung, lalu dipindahkan kekamar tahanan di blok utama. Ya,, aku menempati kamar 11.

Disini, aku benar-benar merasa lega, karna selain ruang gerak dikamarnya cukup luas, juga diberi waktu lepas bebas terbatas, maksudnya terlepas dan bergerak bebas dipekarangan blok, lapangan olahraga hingga ruang kunjungan jika ada yang mengunjungi kita.

Mayoritas penghuni blok ini diberi kebebasan dengan pembukaan kerangkeng dari pukul delapan pagi hingga satu siang setiap harinya, pada saat inilah kesempatan bagi seluruh warga binaan, khususnya yang menempati blok utama untuk bisa berkumpul dan berbaur antara satu dengan yang lainnya, berbincang, bermain beberapa jenis permainan olahraga seperti bulu tangkis, takraw, tenis meja, catur, juga dalam melakukan berbagai aktivitas dan kreatifitas masing-masing lainnya.

Diluar dari waktu tersebut, kami tetap dikerangkeng, hanya dapat menikmati suasana blok dan menyaksikan layar televisi dibalik rangkaian jeruji besi dengan apitan tembok tebal yang mengurungkan tubuh kami.

Akan tetapi, ada beberapa orang warga binaan yang tetap saja bisa berkeluyuran di siang, sore bahkan malam hari, berolahraga, nongkrong di hall sambil menengadah ke arah televisi serta melakukan kegiatan-kegiatan yang lain.

Kenapa orang-orang tersebut tidak di kerangkeng seperti kami??!

Ya, inilah makna wejangan yang dulunya aku terima pertama kali dari pegawai lapas yang kuketahui bernama afrizal, aku dipesankan oleh pak af untuk berusaha berada diluar penjara, meskipun masih dipenjara.

Setiap warga binaan yang mendapat kepercayaan petugas, akan menerima upah dalam bentuk kebebasan yang lebih besar dari warga binaan lainnya.


0 Response to "Kebebasan Bertingkat Dan Hukum Berlapis Didalam Penjara"

Posting Komentar