WADAH REVOLUSI KEPRIBADIAN

'Hikmah Kehidupan Dibalik Jeruji'

Di Lembaga Pemasyarakatan, aku telah menemukan bukti tentang statement yang di utarakan oleh Pandong Spenra, SH saat ia membezukku di Polres Dharmasraya dulu.

Direktur Eksekutif Perkumpulan PEDULI ini menyebutkan, "ada dua kemungkinan yang akan di alami oleh seseorang setelah memasuki penjara, yakni berubah total menjadi orang baik-baik dan taat dalam beribadah, atau meningkat lebih tinggi atas tindak kejahatan yang telah dilakukan. Kemungkinan kedua berpeluang cukup besar, sebab didalam sana berkumpul orang-orang dengan karakter berbeda yang tentunya memiliki kasus bermacam-macam pula".

Bukti yang pertama aku saksikan sendiri dari yanto, seseorang yang terjebak kasus narkoba ini sama sekali tak pernah mengenyam pendidikan agama, apalagi menjalankan syariat yang menjadi kewajibannya seperti shalat, puasa dan membaca Al Qur'an, padahal dalam identitas nya jelas sekali bahwa ia beragama islam.

Pada ruangan yang berkerangkeng di mapolres dharmasraya, ia dibawakan oleh sang istri beberapa buku panduan belajar mengaji, shalat dan amal-amal ibadah lainnya. Diiringi semangat besar serta dikelilingi orang-orang yang pandai dan mau berbagi, ia terus belajar dan mengamalkan setiap ajaran-ajaran islam yang di pelajarinya.

Dulu nya yang sama sekali tsk bisa mengeja huruf-huruf arab, dipenjara suaminya selalu terdengar mengalunkan ayat-ayat Al Qur'an, aktifitas apapun yang dilakukannya pasti akan terhenti jika waktu shalat datang karena ia selalu mengerjakan shalat 5 waktu.

Sekarang ia telah bebas, dan aku yakin bahwa dirinya semakin taat dalam beribadahyang tentunya menjadi orang baik-baik.

Yanto hanya merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang mengalami hal demikian, seperti yang juga di alami oleh Bambang Irawanto.

Menurut Buya Ibnu Slamat yang menjadi imam mesjid di lembaga ini dan diperkuat oleh pengakuan bambang itu sendiri, "bahwa jika dirinya tidak memasuki penjara, mungkin ia takkan pernah mengingat Tuhan, sebab disinilah pertama kali bambang belajar mengaji dan sembahyang".

Sebagai bukti amalannya sendiri, setelah kembali memasuki urutan kamar sel nomor 5 dari perpindahannya di kamar 11, tak ada seorangpun di antara sekitar lima belas penghuni ruangan ini yang mengerjakan shalat 5 waktu dan membaca ayat-ayat al qur'an selain dirinya.

Imannya begitu kokoh untuk melaksanakan perintah Allah yang dibawa Rasulullah SAW, sehingga godaan syetan sangat sulit memasuki hatinya.

Penjara memang menjadi sebuah wadah revolusi kepribadian bagi banyak orang, tapi tentu hanya bagi orang-orang yang bisa mengambil hikmah kehidupan didalamnya, memanfaatkan serta melaksanakan makna dan hikmah yang dimaksud.



'SYAFRIKO'

0 Response to "WADAH REVOLUSI KEPRIBADIAN"

Posting Komentar