Logika Waktu Dalam Menuju Kehidupan Akhirat

'Hidup didunia hanya sementara, hidup diakhirat sangatlah panjang, malah bersifat kekal abadi', begitu ungkapan yang sering terucap dan tertulis dari berbagai penasehat serta orang-orang bijak.

Jika dijadikan sebuah perbandingan antara kehidupan dunia dan akhirat, jelas hanya akan menghasilkan kehampaan yang tak berarti, sebab kehidupan diantara keduanya sangatlah berbeda dan terpisah, tapi tentu kita bisa mencari sisi persamaan atau setidaknya nilai perumpamaan atas persamaan terhadap keduanya.

Sudah tak terhitung dan memang tak pernah menghitung jumlah orang yang berkata dengan bahasa, "sehari terasa setahun, menunggu itu sangat membosankan", atau yang sering terdengar selama di penjara, "kapankah kita terbebas?? Rasanya sudah tak tahan berada disini".

Dari perbahasaan tersebut, kesementaraan hidup didunia itu bertolak belakang, karna tampak gambaran bukti bahwa ternyata hidup didunia itu sangat lama hingga terasa tak memiliki kesanggupan untuk menunggu titik akhirnya.

Semua itu mungkin bisa disimpulkan bahwa kehidupan akan dirasakan panjang jika berada pada masa-masa sulit dan disaat memandang waktu setelah kekinian.

Beda halnya jika kita memandang masa-masa sebelum ini, waktu akan terasa singkat atau bahkan sangat singkat.

Lebih dari satu orang yang berucap dengan bentuk percontohan, "rasanya baru kemarin kita bermain dan belajar bersama, tapi sekarang kita sudah memiliki generasi penerus yang telah berada pada masa-masa itu", atau mungkin dalam contoh lain, "tak terasa, ternyata kita telah melewati kebersamaan ini selama belasan tahun.

Aku di vonis 19 tahun penjara, jika usulan pembebasan bersyarat ku diterima, ditambah dengan total remisi yang kudapatkan setiap tahun, maka perkiraan maksimal terhadap masa hukuman yang akan ku jalankan itu selama 8tahun 5bulan.

Hari ini, aku sudah berada pada tahun keempat, dan aku masih merasa bahwa baru kemarin diriku mendekam didalam penjara, sedangkan untuk melewati separoh perjalanan itu lagi, aku malah merasa gamang menghadapinya.

Nah, dalam sesi kekinian yang tidak mengarahkan pikiran kebelakang maupun kedepan, panjang pendeknya waktu tak akan pernah kita rasakan, apalagi jika kita menikmati waktu-waktu tersebut, kita akan hidup pada waktu yang normal.

Sekiranya begitu makna yang bisa saya dapatkan terhadap perjalanan kehidupan dengan melogikakan waktu, khususnya dalam meyakinkan diri akan adanya kehidupan akhirat.

Akhirat merupakan MASA DEPAN bagi makhluk ciptaan tuhan dengan mengkhususkan manusia sebagai hambanya, sedangkan sikap perbuatan yang telah kita lakukan selama berada di atas dunia ini adalah MASA LALU.

Setidaknya dari hal tersebut, kita bisa menemukan bukti kebenaran terhadap keabadian dan kekekalan akhirat, juga membenarkan singkatnya waktu dalam mengarungi kehidupan dunia.

Ya, hidup dan nikmatilah kehidupan di hari ini, lakukan yang terbaik tanpa merisaukan hari nanti, karna tentunya hari nanti akan menjadi yang terbaik jika kita melakukan yang terbaik di hari ini.



'SYAFRIKO'

0 Response to "Logika Waktu Dalam Menuju Kehidupan Akhirat"

Posting Komentar