DOSA PEMBERIAN TUHAN

'Rasa itu bukan dibuat-buat, tetapi murni dari birahi bawaan'

"Aku punya pacar, dia cantik, dan aku sayang sekali padanya. Tetapi untuk hubungan seks, aku malah hanya tertarik pada lelaki. Rasa ini sangat aneh, tapi memang beginilah aku adanya, memiliki hasrat seksual terhadap sesama jenis"

Curahan hati dari seorang teman bernama andi saputra ini mengembalikan ingatanku yang sering membentuk tanya tentang hubungan sesama jenis, antara lelaki yang menafsui kelamin lelaki dan wanita yang tertarik pada sesamanya.

Ya, kenapa bisa seperti itu? Dari mana munculnya hasrat tersebut?? Mengapa tuhan menciptakan kelamin jantan jika dia memberi nafsu yang juga kepada seseorang berjenis jantan???

Nah, realita seperti inilah yang menjadi dasar utama bagi alexander an untuk menggali tentang ketuhanan, lalu menyatakan diri sebagai atheis.

Dulu, dia selalu melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama yang dipeluknya semenjak kecil. Tetapi pada saat dirinya memasuki usia baligh, bang alex tersadar bahwa hasrat seksualnya bertolak belakang dengan jenis kelamin yang diberikan tuhan kepadanya.

Dan sesuai ajaran islam yang di anut bang alex, dia memohon kepada dzat sembahannya untuk menyembuhkan kelainan yang dia derita, melakukan shalat malam serta terus berdoa sembari berupaya melalui usaha medis dan obat herbal.

Dia juga pernah coba mengagendakan pernikahan dengan seorang gadis, tapi terpaksa dibatalkan, karna memang tak memiliki ketertarikan seksual pada wanita yang hendak dikawinkannya itu.

Dalam upaya doa dan ikhtiar yang dilakukan oleh bang alex, dia tetap tak bisa menggapai keinginannya yang tidak terima sikap homo seksual pada dirinya tersebut.

Bang alex pun berkonsultasi kepada beberapa ulama, mempertanyakan proses penyembuhan hingga besaran dosa atas perbuatan kita jika melakukan hubungan intim dengan sesama jenis.

Nah, disinilah dia mulai menggugat tuhan, menyatakan diri untuk keluar dari islam dan tak ingin lagi memeluk satu agama apapun, karna tidak ada agama yang bisa menerima kelainan yang terdapat pada dirinya.

Banyak orang yang mengalami persoalan seperti itu, bahkan juga di alami oleh salah seorang ustadz dan telah membawanya memasuki penjara secara berulang.

Dia adalah ibnu slamat, imam mesjid ini mengakui kesepahaman pendapatnya dengan alexander an, tapi tak cukup kuat untuk menggugat dan atau membantah ketetapan dari sang pencipta, sehingga atas hal tersebut, dia menjalani hukuman 7 tahun 4 bulan penjara, lalu kembali mendekam selama 9 tahun 6 bulan pada tempat yang berbeda.

Dia katakan bahwa rasa itu bukan dibuat-buat, tetapi murni dari birahi bawaan. Dihatinya, buya slamat sangat berkeinginan untuk menjadi lelaki normal dengan berupaya menjalin hubungan bersama beberapa wanita. Dan hingga kini, dia masih belum bisa.

Ya, bagiku persoalan ini merupakan sebuah penyakit kelamin, tak satupun dari orang yang pernah ku kenal, menginginkan penyakit ini.

Sebagian dari pada mereka percaya bahwa perbuatan tersebut adalah dosa, tapi mereka tak punya cukup solusi untuk menyalurkan nafsunya secara sah yang jelas ada pada diri setiap manusia.

Andaikan di negara ini dapat melegalkan rasa, sikap dan perbuatan tersebut, pastilah orang-orang yang berada dalam golongan mereka bisa merasakan kebahagiaan seperti manusia-manusia normal lainnya.

Dan atau ajaran agama dapat menghalalkan ketentuan serta ketetapan dari tuhan yang seperti itu, tentulah tekanan dosa tak lagi menghambat mereka untuk terus berbuat amal kebajikan.

Terhadap saudara-saudaraku yang demikian, semoga kalian tetap dapat menjalani hidup dengan berbahagia, dunia maupun akhirat.



Semoga...!!

0 Response to "DOSA PEMBERIAN TUHAN"

Posting Komentar