PANDONG SPENRA, Peduli Tanpa Batas



Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), merupakan cara agar aspirasi warga bisa diperjuangkan. Untuk memperjuangkan keinginan warga, tidak semua Calon Legislatif (CALEG) bisa melakukannya. Perlu dilihat latar belakang dan aksi nyata Caleg semasa hidupnya. Misalnya seperti Pandong Spenra, aktivis yang telah bergerak bersama organisasi nasional dan internasional dalam memperjuangkan kaum-kaum terpinggirkan. Kegiatan sosial Pandong sebelumnya tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan daerah bagian timur Indonesia. Salah satu yang paling dekat dan nyata di Dharmasraya adalah pemberdayaan masyarakat suku Kubu.

Dalam menangani warga Suku Kubu misalnya, Pandong mampu melakukan pendekatan sehingga bisa diterima warga Suku Kubu. Pendekatan yang dilakukan, bertujuan untuk mempelajari apa masalah yang mereka hadapi dan menghadirkan solusi atas masalah-malah tersebut. Hasilnya, warga Kubu yang selama ini hidup berpindah-pindah, tidak mengenal pendidikan, berburu, bahkan tidak terdaftar sebagai warga negara dalam dokumen catatan sipil, perlahan berubah menjadi warga yang menetap, diajarkan baca tulis, dan mempunyai dokumen kewarganegaraan. Tidak hanya di segi Kubu, tapi Pandong juga berhasil membangun kesadaran masyarakat umumnya untuk bisa menerima warga Kubu dalam kehidupan sosial sebagaimana mestinya.

Pengalaman Pandong di atas, adalah wujud harapan kita terhadap Anggota DPR. Kita butuh orang yang bisa menyatu dengan rakyat, memahami permasalahan di bawah, lalu memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

“Selama saya jadi bupati, banyak orang yang datang kepada saya untuk mengadukan permasalhan pribadinya. Tapi, Onga Pandong tiap kali datang kepada saya, selalu mengadukan permasalahan orang lain. Dia lebih peduli kepada nasib orang lain daripada nasib dia sendiri. Saya belajar banyak dari beliau dalam memipin Dharmasraya ini,” kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

“Saya heran dengan Pak Pandong ini. Orang Kubu dibuatkan rumah, dibuatkan kebun. Tapi dia sendiri tidak punya rumah dan tidak punya kebun sama sekali. Baru satu ini dia punya rumah kecil dan sederhana, itupun setelah kami paksa dan kami bantu agar dia membangun rumah. Semoga kesederhanaan beliau dan kepeduliannya kepada sesama bisa kita teladani,” Kata Wakil Bupati Dharmasraya Amrizal Datuak Rajo Medan.

“Kami dulu dikucilkan oleh warga lokal. Kami dianggap berbeda. Tapi Pak Pandong membuat kami bisa diterima warga kampung dan mengajarkan kami bisa bergaul dengan warga lokal. Kami berharap, Pak Pandong bisa menjadi pejabat agar bisa memperjuangkan hak-hak warga lebih banyak lagi, tidak hanya hak kami warga Kubu, tapi juga hak-hak warga lokal pada umumnya,” kata Kepala Kaum Suku Kubu.

Pemilihan Caleg hanya sekali lima tahun. Mari gunakan kesempatan ini untuk memilih orang-orang yang benar-benar bisa memperjuangkan suara rakyat dan tidak mementingkan dirinya

0 Response to "PANDONG SPENRA, Peduli Tanpa Batas"

Posting Komentar